[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=E4j2eTtRHtQ[/embedyt]
YOGYAKARTA – Pada Selasa (29/3) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bersama dengan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Zero TB Yogyakarta menyelenggarakan Dinner Reception di Kawasan Candi Prambanan, DI Yogyakarta. Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan agenda Presidensi G20 Indonesia yaitu Side Event Tuberkulosis (TBC) dalam Health Working Group 1. Turut hadir di lokasi kegiatan, Bapak Menteri Kesehatan RI, Bapak Wakil Gubernur D.I. Yogyakarta, para perwakilan delegasi dari negara-negara G20, dan perwakilan mitra tuberkulosis.
Kegiatan ini diawali dengan penayangan video yang merupakan hasil dokumentasi kegiatan penemuan kasus aktif TBC dengan menggunakan Mobile Chest X-Ray yang dilaksanakan di beberapa tempat di Indonesia termasuk bekerjasama dengan Zero TB Yogyakarta di Puskesmas Girimulyo, Puskesmas Mlati 2, dan RSUD Sleman. Dalam kegiatan ini, Bapak Menteri Kesehatan RI turut mengunjungi dan memantau pelaksanaan skrining tersebut di sela-sela mengadiri rangkaian kegiatan G20.
Pada kegiatan malam hari ini juga dilakukan Penandatanganan Komitmen DI Yogyakarta Dalam Percepatan Eliminasi TBC Tahun 2030 yang diwakili oleh Wakil Gubernur DI Yogyakarta dan disaksikan oleh Wakil Bupati Bantul, Bupati Gunungkidul, Bupati Kulonprogo, Bupati Sleman dan Walikota Yogyakarta.
Dalam sambutannya, Sri Paduka Paku Alam X, Wakil Gubernur DI Yogyakarta mewakili Gubernur DI Yogyakarta menyampaikan dukungan sepenuhnya G20 Side Event on TB dan menyatakan bahwa seluruh kesepakatan untuk membangun kesehatan global mutlak diperlukan seraya mengutip semangat Ir. Soekarno dalam pidatonya “To Build The World A New” di Majelis Sidang PBB ke-15 pada 30 September 1960.
“Bangunlah dunia ini kembali! Bangunlah dunia ini kokoh dan kuat dan sehat! Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan. Bangunlah dunia yang sesuai dengan impian dan cita-cita umat manusia”.
Selanjutnya, Bapak Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa beliau mempercayai bahwa pandemi COVID-19 hanya menunjukkan kepada kita bahaya dari ancaman kesehatan global yang menjadikan pentingnya membangun kembali fondasi kesehatan Tanah Air dan melindungi bangsa serta masa depan Indonesia.
“Kesempatan untuk memperbaiki sistem kesehatan Indonesia pasca pandemi menjadikan kita dapat menggunakan infrastruktur, alat diagnostik, kemampuan untuk menciptakan vaksin selama kurang dari dua tahun, teknologi-teknologi yang baru akibat pandemi dapat kita gunakan untuk menanggulangi TBC dan mencapai eliminasi TBC di tahun 2030.” tambahnya setelah menyampaikan sejarah Candi Prambanan.
Kegiatan ini selanjutnya dilakukan sesi ramah tamah dengan diiringi oleh musisi Indonesia, Kevin Abraham. Harapannya dengan dilaksanakannya kegiatan ini akan memperkuat kerjasama multisektor baik dalam negeri maupun internasional dan terciptanya investasi untuk mencapai eliminasi TBC tahun 2030 melalui upaya penanggulangan di tingkat nasional maupun global.
Editor: Windy Oktavina, Farah Alphi Nabila
Post Views: 14