MAMUJU – Pertama kalinya di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat telah diresmikan Desa Siaga Tuberkulosis (TBC) yang dibentuk bersama dengan Kelompok Masyarakat Peduli (KMP) TBC pada Selasa (14/12). Peresmian ini dihadiri oleh Kepala Desa Sumare, Amal Ma’ruf, perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju, Dinas Kesehatan Provinsi, Puskesmas Rangas, Sekretaris Kecamatan Simboro dan SR STPI Penabulu di Sulawesi Barat. Desa Siaga TBC ini diresmikan setelah proses pembentukan sejak tiga bulan silam bersama dengan Substansi Tuberkulosis Kementerian Kesehatan RI.
Kegiatan ini dimulai dengan perkenalan dari masing-masing peserta yang dilanjutkan dengan pengantar dari SR STPI Penabulu Sulawesi Barat. Kemudian sambutan disampaikan oleh perwakilan dari Puskesmas Rangas, Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju, Dinas Kesehatan Provinsi serta Sekretaris Kecamatan Simboro. Terakhir, Kepala Desa Sumare memberikan arahan sekaligus membuka kegiatan ini secara resmi.
Setelah dibuka secara resmi, Koordinator SR STPI-Penabulu Sulawesi Barat memaparkan mengenai konsep desa siaga TBC yang dilanjutkan dengan diskusi singkat salah satunya terkait jaminan kesehatan bagi kader sebelum bertugas sebagai kader peduli TBC. Kemudian setelah diskusi dilanjutkan dengan proses pemilihan ketua dan tim pengurus KMP yang dipandu bersama oleh Kepala Desa, Sekretaris Kecamatan dan BABINSA Sumare. Hingga akhirnya terpilih S. Janis sebagai ketua yang beranggotakan 12 kader dari masing-masing mewakili dusun di desa Sumare. Masing-masing kader mengucapkan janji kader untuk bersedia menjalankan tugasnya dengan sungguh-sungguh.
Struktur Kepengurusan Desa Siaga TBC terbagi menjadi Dewan Penasihat yang beranggotakan Pemerintah Kecamatan Simboro, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju dan SR Sulbar. Kemudian Dewan Pengawas yang terdiri atas Pemerintah Desa dan BPD Sumare, Puskesmas Rangas, Babinsa & Kantibmas Sumare.
Desa Sumare, Kabupaten Mamuju merupakan sebuah desa di Provinsi Sulawesi Barat yang terletak berbatasan langsung dengan pantai di utara pulau Sulawesi. Mayoritas penduduknya bermata pencaharian nelayan. Desa ini merupakan desa dengan risiko TBC tinggi namun belum ditemukan dimana pada tahun 2021 baru didapatkan 7 kasus dari 730 total penduduk. Jarak antara desa dengan Puskesmas Rangas sendiri terhitung jauh yakni 9 km dan hanya dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi karena tidak ada akses kendaraan umum.
Setelah pembentukan ini, Kepala Desa Sumare berharap agar para kader dan lintas sektor dapat menjalankan tanggungjawabnya untuk penanggulangan TBC dengan sebenar-benarnya sehingga kegiatan ini dapat terus berjalan dengan berkesinambungan. Selanjutnya, Tim Desa Siaga Sumare akan menyiapkan POS TBC Sumare pada bulan ini sebagai pusat data dan informasi desa dari kader setiap dusun, pengajuan APD berupa Masker untuk kader kepada PKM Rangas/Dinkes Kab. Mamuju, dan bergerak untuk penemuan kasus dan penyusunan profil TBC Desa untuk merancang rencana aksi yang sesuai dengan keadaan di Desa Sumare.