[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=Bg-WZ9vLQDU[/embedyt]
JAKARTA, 24 Maret 2022— Dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis (TBC) Sedunia yang jatuh pada 24 Maret setiap tahunnya, Program Pengendalian Tuberkulosis Nasional Indonesia (NTP) dan the U.S. Agency for International Development Tuberculosis Private Sector Project (USAID TBPS) meluncurkan kampanye nasional tuberkulosis dalam upaya mendorong lebih banyak orang melakukan deteksi dini, mencari perawatan TBC serta membantu penyedia layanan kesehatan untuk mempertahankan perawatan yang berkualitas tinggi bagi pasien saat merespon lonjakan COVID-19.
Dengan dukungan dari Koalisi Organisasi Profesi untuk Tuberkulosis (KOPI TB) yang terdiri dari perwakilan 19 organisasi profesi dan 4 asosiasi fasilitas kesehatan, kampanye bersama #PeriksaBatukPeriksaTBC ini akan menyebarkan pesan tentang gejala TBC serta memperkuat peran tenaga kesehatan swasta dan fasilitas kesehatan dalam majemen kasus TBC di Indonesia.
“Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia tahun ini mengingatkan kita bahwa meskipun penanganan pandemi COVID-19 masih mendominasi agenda nasional, namun penyakit menular mematikan lainnya seperti TBC tidak akan menghilang. Melalui USAID, pemerintah AS telah menginvestasikan lebih dari 5,4 juta untuk menggerakkan kembali sinergi melawan TBC di Indonesia serta mempertahankan progres menuju target eliminasi pada tahun 2030,” Kata Jeff Cohen, USAID Mission Director.
“Kampanye #PeriksaBatukPeriksaTBC ini akan berkontribusi untuk target Indonesia dalam menemukan tambahan 380.000 kasus TBC dan memberikan pasien TBC pengobatan yang cepat dan berkualitas. Untuk itu, kami sangat antusias dapat berkontribusi untuk turut mengambil bagian dalam kampanye TBC Nasional dalam rangka mendorong orang mencari pengobatan TBC setiap kali mereka mengalami gejala dan juga memastikan perawatan TBC tanpa gangguan di fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia,” tambahnya.
Kampanye TBC nasional ini merupakan bagian dari inisiatif Rencana Pemulihan TBC oleh USAID untuk mendukung program TBC nasional dalam mengatasi tantangan atas penurunan capaian dalam pengendalian TBC yang disebabkan oleh pandemi COVID-19.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan perwakilan Koalisi Organisasi Profesi Indonesia TB (KOPI TB), Muhammadiyah, Ikatan Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), organisasi profesi, asosiasi fasilitas kesehatan provinsi dan dinas kesehatan kabupaten juga akan mengikuti acara peluncuran kampanye ini.
“Indonesia harus melakukan semua yang dapat kita lakukan untuk melanjutkan progres hingga mencapai target pemerintah Indonesia untuk eliminasi TBC,” kata Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS., Direktur Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kementerian Kesehatan. Saat ini tercatat bahwa Indonesia berupaya mencapai target insiden 2024 sebesar 190 per 100.000 orang dan menguranginya menjadi 65 per 100.000 pada akhir 2030.
Acara ini juga menampilkan gelar wicara (talkshow) dimana mitra USAID dan NTP akan membahas kontribusi mereka terhadap peningkatan pengendalian TBC di Indonesia.
Menurut data NTP, dari 2017 hingga 2019 Indonesia telah membuat kemajuan yang stabil untuk menangani TBC dengan cakupan pengobatan meningkat dari 35% menjadi 67%. Namun, pada tahun 2020 cakupan ini menurun lebih dari 40% dari 2019. Penyebab utama berkurangnya cakupan pengobatan adalah perubahan perilaku orang yang mencari layanan kesehatan karena stigma yang terkait dengan COVID-19. Selain itu, staf di fasilitas kesehatan yang terbebani untuk melaporkan kasus baru dalam sistem informasi TBC.
Akses materi pertemuan di bit.ly/MateriHTBS2022
#TOSSTBC #EndTB #PeriksaBatukPeriksaTBC #HariTBCSedunia2022
Editor: Windy Oktavina, Farah Alphi Nabila