Workshop ini dilaksanakan selama 4 hari dibagi menjadi 2 batch yang mana mengundang peserta dari faskes yang ada di kota Bekasi dari Puskesmas dan Rumah Sakit dengan menerapkan protocol kesehatan dimasa new normal. Selama batch 1 dan 2 dibagi menjadi 2 hari untuk hari pertama batch 1 yang diundang adalah pemegang program TB dari Puskesmas dan hari kedua batch 1 mengundang petugas farmasi dari Puskesmas. Sedangkan pada batch 2 untuk hari pertama yang diundang adalah pemegang program TB dari Rumah Sakit dan batch 2 hari kedua yang diundang adalah petugas farmasi dari Rumah Sakit.
Kegiatan ini bertujuan untuk Memberikan penjelasan kepada fasilitas kesehatan tentang pentingnya SITB dalam pelaksanaan pencatatan dan pelaporan data TB dan Peserta mampu menggunakan SITB di tempat kerjanya masing-masing sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Adapun keluaran yang diharapkan agar seluruh fasilitas layanan kesehatan di Kota Bekasi menggunakan SITB sebagai system pencatatan dan pelaporan kasus TB.
Selama 2 batch ini materi yang dibahas adalah modul – modul yang ada di SITB dengan menggunakan metode presentasi, tanya jawab dan praktik input menggunakan SITB dan diskusi.
Pada hari pertama batch 1 dan 2 peserta dari faskes belajar mengenai modul kasus yang ada di SITB mulai dari input terduga, lalu melakukan permohonan laboratorium lalu bagian petugas mengisi hasil lab serta mengisi hasil diagnosis dan mendaftarkan menjadi pasien. Setelah pasien di daftarkan lalu melanjutkan sampai dengan tahap pengobatan. Selain itu peserta juga belajar bagaimana menginput data investigasi kontak, efek samping obat harian, mengisi data kasus, serta mengisi informasi tambahan terkait penyakit komorbid yang dialami oleh pasien dan juga laporan KTD serius apabila ada pasien yang mengalami efek samping obat yang berkepanjangan. Selain itu peserta juga belajar mengolah data yang ada di SITB dan melihat laporan yang ada setelah menginput data kasus yang ada di SITB sampai mengekport datanya ke dalam excel untuk laporan. Selain itu peserta juga belajar apabila ada kasus rujukan dan pindahan dalam faskesnya.
Pada hari kedua batch 1 dan 2 peserta belajar mengenai modul logistik yang ada di SITB mulai dari menambah stok dengan cara menginput penerimaan pengadaan mandiri dan juga dari pengiriman masuk yang dikirim oleh Dinkes. Selain itu peserta belajar perencanaan logistik obat dengan cara memantau stok obat dan juga mengupdate data stok opname. Apabila ada update data terkait stok obat yang rusak, hilang, kadaluarsa maupun salah input baik itu penambahan data maupun pengurangan data bisa menggunakan menu penyesuaian. Lalu untuk proses permintaan dan pengiriman barang peserta belajar menggunakan fungsi permintaan keluar yang ditujukan kepada Dinkes. Lalu Dinkes menerima permintaan tersebut dan mengirimkan stok ke faskes tersebut. Secara umum peserta belajar bagaimana melakukan permintaan obat ke IFK Dinkes dan juga menerima logistik yang tadi sudah dimintakan. Selain itu peserta juga belajar menginput stok yang sudah diberikan kepada pasien. Setelah belajar menginput stok peserta juga belajar melihat laporan dari data yang sudah di input. Serta mengeksport laporan tersebut ke dalam excel yang dapat digunakan sebagai bentuk laporan hard copy.