(Jakarta, 12/04/23) Tuberkulosis (TBC) masih menjadi masalah kesehatan secara global dan di Indonesia. Berdasarkan WHO Global TB Report 2022, diestimasikan terdapat 969.000 kasus TBC di Indonesia. Sampai saat ini pada tahun 2022, capaian program TBC di Indonesia masih belum mencapai target dengan Treatment Coverage sebesar 74% dari target 90% dan Treatment Success Rate sebesar 86% dari target 90% (per Februari 2023). Rendahnya capaian program TBC tersebut disebabkan adanya kasus TBC yang belum terdeteksi (un-detected) dan adanya kasus TBC yang belum dilaporkan (under-reported).
Public Private Mix (PPM) adalah sebuah konsep pendekatan komprehensif dan kolaboratif untuk mendorong seluruh pemangku kepentingan terkait dan melibatkan seluruh fasyankes baik pemerintah maupun swasta dalam penanggulangan TBC. Pendekatan PPM menjadi platform Program Nasional Tuberkulosis untuk meningkatkan kualitas layanan TBC di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dan memastikan jejaring layanan tuberkulosis dapat berjalan dengan baik. Implementasi PPM di seluruh wilayah diharapkan dapat meningkatkan penemuan kasus TBC dan angka keberhasilan pengobatan TBC sesuai standar dan terlaporkan dalam sistem informasi nasional.
Peraturan Presiden Republik Indonesia No.67 tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis menyebutkan bahwa dibutuhkannya keterlibatan dan kontribusi aktif dari organisasi profesi diperlukan untuk mengoptimalkan upaya penemuan kasus tuberkulosis (TBC), pengobatan TBC sampai tuntas sesuai standar, pendampingan dan supervisi layanan TBC kepada fasyankes, serta implementasi kewajiban pelaporan TBC di Indonesia.
Kegiatan ini dimulai oleh sambutan dan arahan dari Bapak dr. Imran Pambudi, MPHM sebagai Direktur P2PM Kemenkes RI. Lalu, kegiatan dilanjutkan dengan sambutan dan pembukaan dari Bapak Atna Permana, S.KM., M.Biomed., Ph.D. sebagai Ketua Umum DPP PATELKI.
Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI) sebagai organisasi profesi yang menaungi para Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) di seluruh Indonesia diharapkan dapat mendorong seluruh anggotanya untuk memberikan layanan TBC sesuai standard dan berkontribusi dalam program TBC. Dalam mendukung pemberian layanan TBC berkualitas, PATELKI turut berkontribusi dalam pemberian reward/penghargaan melalui pemberian Satuan Kredit Profesi (SKP) bagi ATLM yang terlibat dalam program TBC.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk menindaklanjuti Surat Keputusan dari Organisasi Profesi PATELKI mengenai Pemberian SKP untuk Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) pada Kegiatan Program TBC No: 007/SK/DPP.PATELKI/3/2023. Kegiatan diisi dengan beberapa paparan, yaitu Paparan Situasi Kebijakan Penanggulangan TBC yang disampaikan oleh dr. Tiffany Tiara Pakasi, MA sebagai Ketua Tim Kerja TBC Kemenkes RI, Paparan Update Tatalaksana TBC: Manajemen Spesimen dan Diagnosis TBC yang disampaikan oleh Ibu Tugur Ariyani S.Si, DMM, MM sebagai perwakilan dari DPP PATELKI, serta Paparan Kebijakan dan Mekanisme terkait SK tentang Pemberian SKP bagi ATLM dalam Program TBC yang disampaikan oleh Bapak Sigit Mariyanto, S.ST., M.Si sebagai perwakilan dari DPP PATELKI. Kegiatan dilanjutrkan dengan diskusi yang dimoderatori oleh Bapak Ally Kafesa, S.ST., M.Si sebagai perwakilan dari DPP PATELKI dan diakhiri dengan pembacaan kesimpulan dan Rencana Tindak Lanjut.
Editor: Windy Oktavina, Dinda Anisa Rakhmawulan, Farah Alphi Nabila